Sakit Kepala Migrain

Sebetulnya bagaimana sich mekanisme terjadinya migrain? Menurut para ahli, dibagian otak terdapat sel yang disebut dengan thalamus, dimana informasi dari sistem visual dan informasi dari sistem nyeri bergabung.

Sekitar 85-90% penderita migrain memiliki fotofobia, yang membuat nyeri migrain menjadi-jadi ketika terpapar kilatan cahaya. Masalahnya, tidak ada petunjuk yang bisa menghubungkan antara pola nyeri dengan pola cahaya di otak. Sebab, di dalam otak, keduanya memiliki jalur yang berbeda.

Migrain ditandai dengan nyeri di satu siis yang dapat berkembang menjadi dua sisi, berdenyut dan intensitasnya ringan sampai berat. Hal ini dapat berlangsung selama 30 menit hingga 72jam. Rasa nyut-nyut ini disertai rasa mual atau muntah, biasanya berkurang atau membalik dengan istirahat.

Ada dua jenis migrain, yaitu migrain dengan aura dan migrain tanpa aura. Migrain dnegan aura diawali dengan serangan aura, misalnya si penderita merasa melihat kilatan cahaya atau melihat sensasi berbintang-bintang selama kurnag lebih 30 menit disertai serangan kepala. Sedangkan migrain tanpa aura, serangan terjadi dengan tiba-tiba, bisa salah satu atau berkembang di kedua sisi, akan tetapi umumnya satu sis kepala saja. Migrain tanpa aura lebih banyak terjadi, ketimbang migrain dengan aura.