Obstructive Sleep Apnoea (OSA)

Obstructive sleep apnoea  (OSA) adalah gangguan kesehatan berupa masalah pernafasan saat tidur. OSA dapat dideteksi melalui tes urine.
OSA dapat memicu masalah mental, perilaku, kardiovaskular dan metabolic pada anak. Bahkan, OSA merupakan masalah yang serius bagi anak yang mengalami pembesaran tonsil dan anak obes. Kadang, anak tersebut terpaksa harus menggunakan ventilator pada saat tidur.

 Gangguan tidur OSA dapat ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan. OSA menyebabkan penyempitan saluran pernafasan atas saat tidur. Penyempitan tersebut menyebabkan bagian lunak saluran nafas terdesak sehingga menghasilkan suara dengkuran. Penyempitan ini juga mengakibatkan tidak efektifnya regulasi oksigen dan karbondioksida sewaktu tidur.
Ketika semakin melemasnya otot-otot lidah, menyebabkan tidah terjatuh dan menyumbat sama sekali saluran nafas sehingga berhenti bernafas. Pada saat ini, juga terjadi peningkatan karbondioksida secara drastis yang akan mengaktifkan sebuah sensor di tubuh yang akan membangunkan si penderita untuk kembali bernafas. Akibatnya, pada pagi hari penderita merasa tidak segar dan terlihat kurang istirahat. Tanpa ia sadari, bahwa dirinya sebenarnya sudah berulang-ulang kali bangun karena gangguan pernafasan tadi.

Terapi yang sangat dianjurkan untuk penderita OSA adalah dengan mengurangi berat badan. Khususnya orang dewasa, selain berat badan, juga harus dapat menghentikan kebiasaan merokok dan minuman beralkohol.