Obat adalah suatu senyawa yang dapat digunakan untuk tujuan pencegahan, diagnosis dan pencegahan suatu penyakit. Obat akan memberikan khasiat apabila kadarnya stabil di dalam darah. Agar tercapai kadar yang stabil, penggunaan obat harus disesuaikan dengan sifat fisika kimia masing-masing bahan obat. Di dalam tubuh kita, obat tersebut akan diserap, kemudian diedarkan oleh darah, tersedia dalam jumlah yang tepat di tempat kerjanya, dan pada akhirnya dibuang jika tidak dibutuhkan lagi. Semakin cepat obat diserap dan dikeluarkan dari dalam tubuh, maka kita harus semakin sering minum obat. Oleh karena itu, kadang ada obat yang harus diminum 3 kali sehari, ada yang 2 kali sehari, ada yang 1 kali sehari, bahkan ada yang satu minggu sekali atau satu bulan sekali.
Bagaimana bila kita berpuasa? Karena waktu leluasa menggunakan obat yang biasanya 24 jam, berubah hanya menjadi 10,5 jam (dari saat berbuka hingga waktu subuh). Sehingga kita harus diatur sedemikian rupa agar obat yang diminum tetap efektif dan bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit.
Berikut beberapa panduan yang dapat digunakan untuk minum obat saat berpuasa:
1. Jika aturan pakainya 3 kali sehari
Minumlah obat pada saat berbuka puasa, sebelum tidur (kurang lebih jam10 malam) dan pada saat sahur. Kecuali obat-obat tertentu yang memiliki indeks terapetik sempit, seperti theophylline, digoxin, phenytoin dan beberapa antibiotic. Hal ini sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang merepkan.
2. Jika aturan pakainya 2 kali sehari
Minumlah obat pada saat berbuka dan pada saat sahur. Kecuali obat-obat H2 Blocker seperti Ranitidin, Cimetidin dan Famotidin sebaiknya diminum menjelang tidur dan sebelum makan sahur.
Minumlah obat pada saat berbuka dan pada saat sahur. Kecuali obat-obat H2 Blocker seperti Ranitidin, Cimetidin dan Famotidin sebaiknya diminum menjelang tidur dan sebelum makan sahur.
3. Jika aturan pakainya 1 kali sehari
Obat boleh diminum pada saat berbuka atau sahur saja. Yang penting konsisten (tetap). Kecuali obat-obat khusus, seperti:
Obat boleh diminum pada saat berbuka atau sahur saja. Yang penting konsisten (tetap). Kecuali obat-obat khusus, seperti:
- Obat-obatan golongan statin untuk menurunkan cholesterol diminum malam hari pada saat akan tidur.
- Obat-obat diabetes golongan sulfonylurea (glibenklamid, glimepiride, glikazid) diminum sebelum makan makanan utama pada saat berbuka puasa.
- Obat-obat hipertensi sebaiknya diminum pada saat sahur.
- Obat-obat Proton Pump Inhibitor seperti Omeprazole, lansoprazole, pantoprazole diminum sebelum tidur malam.
Jangan lupa, tanyakan selalu pada Dokter atau Apoteker sahabat untuk memastikan penggunaan obat sahabat secara benar. pku
obat-obatan sangat membantu bagi mereka yang sakit terutama kalau si sakit ikut menjalankan puasa Ramadhan di siang harinya
ReplyDeleteSelamat menjalankan ibadah puasa kawan
hmm.. yaa lebih baik mencegah penyakit dari pada pebgobatinya.. :D
ReplyDeletejadi gak capek2 harus minum obat saat puasa :D hehehe
Untung saya nggak punya penyakit selama bulan puasa ini.
ReplyDeletehmm, kalau misal dosisnya 3x sehari, trus diminum 3 biji sekaligus dalam satu waktu gitu boleh ngak sob?
ReplyDeleteBlog Santai: Bisa saja, tapi obat biasanya tidak bisa kerja maksimal, karena yang kita butuhkan hanya sedikit. Sehingga sia-sia sahabat. Bahkan bisa over dosis.
ReplyDelete